Rabu, 17 November 2010

Nelson Mandela, Pahlawan Apartheid

Nelson Mandela, seorang pemuda yang berasal dari sebuah desa di Afrika, tumbuh menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan dan menjadi salah satu tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Sebelum menjadi presiden, Mandela memimpin perjuangan panjang dan sulit melawan segregasi di Afrika Selatan. Di bawah segregasi, orang kulit hitam dan kulit putih hidup terpisah. Segregasi menyangkal banyak hak-hak dasar warga kulit hitam. Mandela menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara untuk mencoba mengakhiri segregasi di Afrika Selatan.


Awal Kehidupannya
Nelson Rolihlahla Mandela lahir pada 1918 di sebuah desa kecil di wilayah Transkei, Afrika Selatan. Ayahnya adalah seorang kepada suku Thembu. Orangtuanya menamai Mandela dengan Rolihlahla, sebuah kata Afrika yang berarti pembuat onar.


Pada usia tujuh tahun, Mandela menjadi orang pertama di keluarganya yang pergi ke sekolah. Di sekolah, Mandela diberi nama Nelson. Dia kemudian melanjutkan studinya dengan berkuliah dan mendapatkan gelar sarjana hukum di kota Johannesburg.



Memperjuangkan Segregasi


Ketika Mandela masih muda, Afrika Selatan dibagi oleh segregasi. Segregasi di Afrika Selatan dikenal dengan Apartheid, sebuah kata yang berarti penyendirian. Dalam apartheid, warga kulit hitam tidak bisa memilih atau memiliki pekerjaan tertentu. Warga kulit putihlah yang mengendalikan pemerintahan. Warga kulit putih dan kulit hitam tinggal di wailayh terpisah dan bersekolah yang berbeda pula.
Mandela menentang sistem yang kejam dan tidak adil ini. Pada 1944, Mandela bergabung dengan kelompok yang disebut African National Congress (ANC). ANC menentang Afrika Selatan diatur oleh warga kulit putih saja. ANC percaya bahwa Afrika Selatan adalah milik semua orang, apa pun warna kulitnya.



Pemimpin Alami
Mandela adalah seorang pemimpin alami dan seorang pembicara berbakat. Ia menjadi pemimpin ANC dan ia mendorong orang untuk melawan hukum apartheid. Pemerintah melihat Mandela sebagai pengacau. Kemudian, pemerintah mencoba untuk menghentikannya.


Pemerintah kemudian membentuk ANC ilegal. Mandela ditangkap beberapa kali. Ketika Mandela di lepaskan, ia melanjutkan perjuangan untuk mengakhiri apartheid. Pada 1962, pemerintah menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Mandela. Pada 1964, ia dituduh hendak menggulingkan pemerintahan. Pemerintah meningkatkan hukumannya menjadi penjara seumur hidup bagi Mandela.



Mandela di Penjara
Pemerintah mengirim Mandela ke penjara di Pulau Robben yang terletak di lepas pantai Afrika Selatan. Kondisi penjara ini sangat buruk. Mandela hanya diperbolehkan untuk menerima satu pengunjung setiap enam bulan. Setiap harinya, ia dipaksa untuk memecah batu di halaman penjara selama berjam-jam.


Selama waktu itu, Mandela menjadi tahanan politik paling terkenal di dunia. Para pemimpin di seluruh dunia menuntut kebebasan bagi Mandela. Mereka menginginkan apartheid di Afrika Selatan disudahi. Pada 1982, pemerintah memindahkan Mandela ke darat. Pemindahan ini berlangsung selama waktu pertumbuhan kekerasan di Afrika Selatan. Banyak orang protes di jalan-jalan melawan apartheid.



Penjaga Perdamaian
Pemerintah mulai melakukan pembicaraan khusus dengan Mandela. Mereka percaya bahwa jika ada orang yang bisa menghentikan masalah, Mandelalah orangnya. Mandela adalah seorang pemimpin populer yang telah memenangkan dukungan dari banyak warga Afrika Selatan.


Pada 1990, Mandela dibebaskan setelah menghabiskan waktu selama 27 tahun di penjara. Pemerintah kemudian mencabut larangan ANC. Mandela menjadi pemimpinnya pada 1992. Mandela segera memulai pembicaraan dengan pemerintah yang bertujuan untuk mengakhiri apartheid.


Banyak warga kulit putih yang khawatir mengenai pemberian hak yang sama pada warga kulit hitam. Mandela bekerja dengan presiden Afrika Selatan, F.W. de Klerk untuk mempromosikan hubungan damai antara warga kulit putih dan kulit hitam. Atas usaha mereka berdua, Mandela dan de Klerk memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1993.




Presiden Afrika Selatan
Pada 1994, Afrika Selatan mengadakan pemilihan umum. Kali pertama dalam sejarah Afrika Selatan, laki-laki dan wanita dari semua ras bisa memilih. Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Dia mengakhiri sistem apartheid yang saling membenci.
Setelah lima tahun menjadi presiden, Mandela pensiun dari jabatannya di politik. Dia kembali untuk tinggal di wilayah Transkei, di mana dia di besarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar