Zhang Lin tidak hanya tampil sebagai penyumbang emas pertama bagi China di kejuaraan dunia renang di Roma, Rabu waktu setempat, tapi menjadi pria China pertama yang memecahkan rekor dunia nomor 800 meter gaya bebas.
Zhang memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang perenang legendaris Australia Grant Hackett setelah mencatat waktu tujuh menit 38,65 detik. Rekor Hackett dibuat pada 2005 saat kejuaraan dunia di Montreal, Kanada.
"Saya lebih cepat lebih dari lima detik dibanding rekor Hackett dan saya masih tidak menyangka," kata Zhang.
Zhang menyalip perenang Tunisia Oussama Mellouli, Juara Olimpiade 2008 Beijing gaya bebas 1500m setelah menempuh jarak 200m dan kemudian tidak terkejar lagi untuk mencapai garis finish pertama.
Mellouli, juara bertahan di nomor 800m yang sebenarnya juga mampu mencatat waktu lebih baik dari rekor Hackett, yaitu 7 menit 35,27 detik, harus puas dengan medali perak, sedangkan medali perunggu diraih perenang Kanada Ryan Cochrane (7:31.92).
Zhang, peraih perak nomor 400m di Olimpiade 2008 Beijing, berterima kasih kepada mantan pelatih Hackett, Denis Cotterell yang telah berjasa mengantarnya meraih prestasi itu.
Zhang berangkat ke Australia untuk bekerjasama dengan Cotterel pada akhir 2007 dan menjadi perenang China pertama yang diizinkan berlatih di luar negeri.
Di Beijing, Zhang berurai air mata saat upacara pengalungan medali, mengakui bahwa emosinya ketika itu sangat berbeda dibanding tampil sebagai juara di Roma kali ini.
"Di Olimpiade saya menangis sedih karena gagal meraih emas, tapi kali ini tangis saya adalah tangis kebahagiaan karena inilah medali emas pertama putra China di kejuaraan dunia," katanya.
Setelah kekalahan menyakitkan dari perenang Korea Selatan Park Tae-Hwan di nomor 400m di Beijing, Zhang mengatakan bahwa ia sengaja menempel foto Park di kamarnya dan memperhatikan foto tersebut setiap hari untuk memacu motivasi.
"Mungkin saya perlu juga menempel foto Hackett di kamar saya karena ia adalah idola saya," katanya.
Zhang mengakui bahwa ia memang merasa gugup sebelum bertanding. Kegagalan Park untuk mencapai final 400m gaya bebas beberapa waktu lalu membuat harapan Asia berada dipundaknya.
"Sebelum final, saya berkata kepada pelatih saya bahwa saya tidak tahu bagaimana cara berenang karena saya merasa mendapat beban berat. Saya sebenarnya tidak berharap menang di nomor ini, tapi sekarang berharap bisa juga juara di nomor 1500m," katanya.Roma (ANTARA News/AFP) -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar