Rabu, 06 Oktober 2010

Perempuan Bercadar di Belakang Kemudi

Di Kota Gaza, Anda akan sangat jarang menyaksikan perempuan naik sepeda motor, sepeda, atau mobil. Jadi jangan bayangkan melihat seorang wanita mengemudikan truk. 
Tentu saja itu lantaran masyarakat di sana memegang teguh tradisi. Tugas perempuan adalah di rumah, yakni memasak, mengurus rumah dan anak, serta suami. Lelakilah yang seharusnya mencari nafkah. 
Namun boleh jadi nilai-nilai konservatif itu mulai luntur. Setidaknya, ini sudah dirintis oleh Lina Ibrahim, 22 tahun. Gadis ber-abaya serba hitam dan bercadar (seluruh wajah ditutup kecuali kedua matanya) itu baru saja mengajukan pembuatan surat izin mengemudi untuk menjadi sopir truk profesional. 
Ini amat bersejarah. Ia menjadi perempuan pertama yang bekerja sebagai sopir truk. Mahasiswa jurusan optik di Universitas Islam Gaza ini kursus mengemudi truk saat libur kuliah. 
Alasannya, Lina tidak yakin dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Ia juga berjaga-jaga jika kondisi ekonomi keluarganya memburuk. Selain itu, menjadi sopir truk untuk mengisi waktu ketimbang menganggur sambil menunggu jodoh datang. "Tidak ada yang salah dengan hal ini," katanya. 
Keluarga awalnya menolak niat Lina itu. Mereka mengatakan penduduk Gaza tidak akan bisa menerima kenyataan adanya sopir truk wanita. Namun belakangan, ayahnya merasa sangat bangga dengan keteguhan hati Lina. "Perempuan Palestina telah membuktikan betapa tangguh mereka," ujar Ibrahim. 
Menumpang truk yang disopiri Lina sama saja rasanya seperti truk yang dikemudikan lelaki. Ia paham betul soal rambu lalu lintas dan mampu berkelit dari kemacetan pada jam-jam sibuk. Biasanya, pria atau wanita yang melihat Lina di belakang kemudi akan bertanya, "Apakah Anda sudah gila?" Atau, "Apakah Anda lelaki yang menyamar?"
Dukungan terhadap profesi barunya itu malah datang dari kaum adam. Tapi Lina yakin perempuan-perempuan lain di Gaza akan mengikuti jejaknya nanti. "Saya mengawali ini dan banyak wanita akan mengikuti. Pegang ucapan saya," Lina menegaskan. 
Jika itu benar terjadi, akan ada banyak perempuan Gaza bercadar di belakang kemudi. Sumber : TEMPO Interaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar