Rabu, 27 Oktober 2010
Tentara Amerika Serikat Bunuh Rakyat Afghanistan Demi Kesenangan
Sekelompok tentara Amerika Serikat menghadapi tuduhan di pengadilan karena telah membunuh warga Afghanistan hanya untuk olahraga. Seperti ditulis Washington Post, Ahad (19/9) waktu setempat, pasukan itu berasal dari Brigade Tempur Stryker 5, Divisi Infanteri 2.
Permainan mematikan itu terjadi pada musim dingin lalu, ketika seorang warga Afghanistan mendekati tentara tersebut di desa La Mohammed Kalay. Ketika orang itu mendekat, satu tentara membuat tipu muslihat bahwa mereka diserang dan kemudian melemparkan granat ke tanah.
Lalu, tentara lain melepaskan tembakan dan membunuh orang itu. Serangan tanpa alasan pada 15 Januari itu adalah awal dari olah raga atau permainan mematikan dengan main asal tembak terhadap rakyat Afghanistan, yang dilakukan hingga berbulan kemudian. Akibatnya, beberapa rakyat Afghanistan menjadi korban. Para tentara brutal itu pun kini harus menghadapi sejumlah tuduhan pembunuhan.
Anggota peleton itu juga dituduh telah mengerat dan memotret mayat, selain menyimpan tengkorak dan tulang-belulang manusia. Ayah salah satu tentara itu menyatakan berulang kali mencoba memperingatkan para tentara itu setelah anaknya bercerita tentang pembunuhan pertamanya. Tapi peringatan itu diabaikan.
Dokumen persidangan yang didapat koran itu menyebutkan, lima anggota satuan itu didakwa melakukan tiga pembunuhan di propinsi Kandahar antara Januari hingga Mei. Tujuh prajurit lain telah didakwa melakukan kejahatan terkait dengan perkara itu, termasuk penggunaan ganja, upaya menghalangi penyelidikan, dan serangan balas dendam beramai-ramai atas seseorang yang dituding telah membocorkan kejadian tersebut.
Pejabat Angkatan Darat belum mengungkapkan alasan pembunuhan itu. Tapi, tinjauan atas naskah pengadilan tentara dan wawancara dengan orang dekat dengan penyelidikan tersebut menunjukkan pembunuhan itu dilakukan pada dasarnya untuk olahraga oleh tentara pengguna ganja dan minum alkohol. Namun, prajurit itu menyangkal tuduhan tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar