Selasa, 26 April 2011

Jalan-Jalan Ke Mana Ya Enaknya?

Oleh Trinity

Kalau lagi capek dan jenuh dengan rutinitas, rasanya pingin kabur ke suatu tempat, jalan-jalan sama keluarga atau teman. Saya sering mendengar banyak orang bilang, "Jalan-jalan, yuk! Bosen nih ngantor. Pengen cuti." Lalu saya tanya, "Ke mana?" Dan jawabannya, "Nggak tahu. Ke mana ya enaknya?".

Bisa jadi karena mereka nggak tau apa maunya, tapi usut punya usut ternyata kata mereka menentukan destinasi liburan itu bukan perkara gampang. Padahal duit ada dan waktu tersedia. Apakah Anda mengalami hal yang sama?


Tempo/Arif Wibowo
Berikut beberapa saran bagaimana menentukan destinasi liburan:

1. Mengurai batasan
Pertama-tama uraikan dulu batasan-batasan yang kita punya, seperti berapa lama waktu yang tersedia, berapa banyak budget yang akan dihabiskan, dan dengan siapa kita akan pergi. Pergi bersama keluarga dengan anak tentunya lebih terbatas pilihannya daripada pergi bersama teman yang semuanya single. Yang berkeluarga harus menyesuaikan liburan sekolah, pergi ke tempat yang child friendly, dan budget yang lebih besar karena membiayai minimal 3 orang dari satu kantong. Sementara yang single pada dasarnya bisa pergi ke mana saja.

2. Menentukan tema
Pastinya kita akan pergi ke tempat yang kita senangi, tapi tempat seperti apa? Apalagi kalau kita tidak pergi sendiri kan harus disesuaikan dengan peserta lainnya. Paling gampang, tentukan tema perjalanan. Misalnya: wisata kuliner, wisata belanja, jalan-
jalan ke pantai, ke gunung, dan sebagainya.

3. Merinci detilNah, setelah ketemu temanya, saatnya merinci detil. Contohnya kalau kita mau ke pantai, pantai yang bagaimana? Berpasir putih kah? Pantai yang berpasir luas supaya bisa leyeh-leyeh? Ombaknya kecil atau besar? Atau tidak peduli pantai berpasir putih atau hitam, luas atau lebar, berombak atau tidak? Ingat, setiap tempat meski sama-sama pantai memiliki karateristik yang berbeda.


AP/Christophe Ena

4. Season
Bukan cuma berapa lama kita akan pergi yang penting, tapi juga kapan, karena libur di tempat Anda belum tentu libur juga di tempat tujuan. Apakah destinasi yang dipilih saat peak season (akhir pekan yang panjang, liburan sekolah, liburan hari besar) atau low
season
? Tentunya saat peak season membutuhkan budget yang lebih besar karena harga cenderung lebih tinggi, juga membutuhkan persiapan yang lebih panjang karena harus memesan jauh-jauh hari agar mendapat tiket atau hotel.

5. Membuat konklusiSetelah semua hal di atas kita ketahui, buatlah konklusi. Misalnya: saya dan dua orang teman yang tinggal di Jakarta, pingin pergi ke pantai berpasir putih selama long week end hari raya Nyepi dengan budget minim. Jadi kalau kita mau jalan-jalan selama tiga
hari liburan Nyepi ke pantai, maka Bali akan dengan mudah dicoret ke dalam daftar destinasi.

6. Mengumpulkan informasiSaat ini informasi paling mudah didapat dari internet. Bisa ditambah dengan saran dari teman, baca majalah atau buku, atau bahkan nonton. Dengan konklusi yang sudah kita buat, pengumpulan informasi bisa sangat fokus. Contoh: di mana saja ya, pantai berpasir putih yang aksesnya mudah (sehingga tidak terlalu mahal) untuk dijangkau dari Jakarta?


AP/Mike Groll

7. Memilah pilihan
Bisa jadi informasi yang kita dapat sangat banyak, sehingga timbul masalah baru: bingung menentukan mau yang mana. Atau justru kebalikannya, informasi yang ada sangat sedikit yang juga membuat bingung harus bagaimana. Nggak usah ribet. Kalau banyak pilihan, berdiskusilah dengan rekan perjalanan dan pilih tempat yang menyenangkan buat semua. Atau kalau jalan sendiri, tanyakan saran kepada teman atau keluarga. Kalau kurang informasi, silakan evaluasi kembali konklusi Anda, cari bagian mana yang bisa disesuaikan.

8. Menentukan destinasiMeskipun sudah melewati tahap 1 sampai 7, ada kalanya hasil akhir kurang memuaskan. Bisa jadi karena jawabannya "kurang exciting" seperti misalnya Anyer untuk contoh di atas. Nah, balik lagi deh ke tahap 1 dan ubah semua batasannya.

Kalau masih bingung sementara waktu semakin dekat, saya punya 1 saran lagi: pulang kampung, berkunjung ke rumah saudara. Siapa bilang pulang kampung bukan jalan-jalan dan tidak exciting? Semua tergantung mindset kita, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar